Ingat Saya
Di dalam kamar asrama, aku duduk sambil mendengarkan musik, mencoba mengusir kejenuhan yang tak mau pergi. Lagu yang kuputar kebetulan dari album Lucky Dube – “Remember Me”.
Entah mengapa, tiba-tiba saja pikiranku berhenti pada kata “ingat saya”. Lagu itu seperti berbicara langsung kepadaku, seolah menanyakan: masih adakah yang mengingatku di tempat ini?
Sudah sekian hari, sekian bulan, bahkan tahun aku hidup di rantau dengan sejuta keterbatasan. Walaupun aku punya banyak sanak saudara, apa mau dikata—semuanya sibuk dengan hidupnya masing-masing, terjebak dalam pola hidup yang individual. Tidak lagi memikirkan mana yang penting untuk dilakukan, atau siapa yang seharusnya diperhatikan.
Aku sadar, selama hidup di rantau, banyak persoalan datang silih berganti. Kadang membuatku ingin menyerah, ingin pergi dari semua ini. Tapi apa boleh buat—semuanya sudah terlanjur berjalan. Aku hanya bisa bertahan, walau hati sering menolak, walau rasa kecewa terhadap kenyataan hidup ini selalu ada.
Aku hanyalah seorang anak titipan dari keluarga sederhana, datang dari ekonomi rendah, mencoba bertahan di kota besar. Aku tahu batas kemampuanku, tapi aku juga tahu: aku tidak boleh berhenti di sini.
Suatu hari, aku diajak seorang teman pergi ke mal untuk membelikan perlengkapan adiknya yang baru masuk kuliah. Saat itu, aku sendiri sedang menghadapi kebutuhan mendesak—uang pas-pasan, isi dompet menipis. Tapi aku ikut saja.
Begitu sampai di mal, mereka langsung memilih barang sesuka hati, tanpa terlihat beban apa pun di wajah mereka. Saat itulah aku benar-benar sadar, betapa berbedanya hidup orang yang serba cukup dengan hidup orang yang serba kekurangan.
Namun, di tengah rasa kecil itu, aku tetap bersyukur. Hidup di kota ini mengajariku banyak hal. Aku belajar arti perjuangan, arti kesabaran, arti berdiri di atas kaki sendiri.
Dan suatu hari nanti, aku ingin membuktikan kepada semua orang—bahwa aku bisa mencapai semua yang kuimpikan, tanpa harus menunggu belas kasihan siapa pun. Karena aku tahu, meskipun mungkin tak ada yang mengingatku sekarang, suatu hari mereka akan ingat siapa aku sebenarnya.
0 Response to " Ingat Saya"
Post a Comment